Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Disiplin Kerja
Pada dasarnya, ada dua
faktor yang mempengaruhi disiplin kerja, yaitu faktor intrinsik dan ekstrinsik.
Sementara itu, Fadila Helmi dalam Hartatik (2014:197) merumuskan faktor-faktor
yang mempengaruhi disiplin kerja mejadi dua, yaitu faktor kepribadian dan
lingkungan.
1. Faktor
Kepribadian
Faktor
yang penting dalam kepribadian seseorang adalah sistem nilai yang dianut, yaitu
yang berkaitan langsung dengan disiplin. Sistem nilai akan terlihat dari sikap
seseorang, dimana sikap ini akan tercermin dalam perilaku. Menurut Kelman,
sebagaimana dikutip Helmi dalam Hartatik (2014:197), terdapat tiga tingkatan
perubahan sikap mental dalam perilaku, yaitu:
a. Disiplin
karena kepatuhan. Disiplin jenis ini hanya didasarkan atas perasaan takut.
Disiplin kerja dalam tingkatan ini dapat dilakukan semata hanya untuk
mendapatkan reaksi positif dari pimpinan atau atasan yang memiliki wewenang,
sebaliknya jika wewenang tidak ada ditempat, disiplin kerja tidak akan tampak.
Sebagai contoh, pengendara motor akan memakai helm jika ada polisi saja.
b. Disiplin
karena identifikasi. Disiplin ini diidentifikasi adanya perasaan kekaguman dan
penghargaan terhadap pimpinan. Pemimpin yang karismatik adalah figur yang
dihormati, dihargai dan sebagai pusat identifikasi. Karyawan ini hanya akan
menunjukkan disiplinnya saat ada pusat identifikasi. Jika pusat identifikasi
tidak ada maka disiplin kerja akan menurun dan pelanggaran pun meningkat.
c. Disiplin
karena internalisasi. Disiplin kerja dalam tingkat ini terjasi karena karyawan
mempunyai nilai disiplin diri yang tinggi. Dalam taraf ini, orang dikategorikan
mempunyai disiplin diri. Misalnya, walaupun tidak ada polisi, tetap mengenakan
helm dan membawa SIM saat mengendarai motor.
2. Faktor
Lingkungan
Sikap disiplin
dalam seseorang merupakan produk interaksinya dengan lingkungan, terutama
lingkungan sosial. Oleh karena itu, pembentukan disiplin tunduk pada
kaidah-kaidah proses belajar. Disiplin kerja, yang tinggi tidak muncul begitu
saja, tetapi merupakan suatu proses belajar yang dilakukan secara
terus-menerus. Agar proses pembelajaran berjalan efektif, pemimpin yang
merupakan agen pengubah perlu memperhatikan prinsip-prinsip konsisten, adil,
bersikap positif, dan terbuka. Konsisten adalah memperlakukan aturan secara
konsisten dari waktu ke waktu. Sekali aturan yang telah disepakati dilanggar,
maka rusaklah sistem aturan tersebut. Adil dalam hal ini adalah memperlakukan
seluruh karyawan dengan tidak membeda-bedakan.
Upaya menanamkan
disiplin pada dasarnya adalah menanamkan nilai-nilai. Oleh karenanya,
komunikasi terbuka adalah kunci utamanya. Dalam hal ini, transparan mengenai
apa yang boleh dan tidak boleh dikerjakan, termasuk didalamnya sangsi dan
hadiah, perlu dilakukan. Karyawan juga perlu konsultasi, terutama jika aturan
dirasa tidak memuaskan karyawan.
Selain faktor
kepemimpinan, gaji kesejahteraan, dan sistem penghargaan merupakan faktor yang
tidak boleh dilupakan. Gaji, kesejahteraan, dan sistem penghargaan akan
memberikan motivasi kerja yang tinggi pada karyawan, sehingga akan berdampak
pada perilaku disiplin kerja karyawan
No comments:
Post a Comment