Pendekatan
Disiplin Kerja
Menurut Mangkunegara
dalam Hartatik (2014:195), ada tiga macam pendekatan dalam disiplin kerja yang
dilaksanakan dalam suatu organisasi atau lembaga yaitu disiplin modern,
tradisi, dan bertujuan.
1. Pendekatan
Disiplin Modern
Yang dimaksud dengan disiplin modern
adalah mempertemukan sejumlah keperluan atau kebutuhan baru di luar hukuman.
Pendekatan ini memiliki beberapa asumsi, yaitu:
a. Disiplin
modern merupakan suatu cara menghindarkan bentuk hukuman secara fisik.
b. Melindungi
tuduhan yang buruk untuk diteruskan pada proses hukum yang berlaku.
c. Keputusan-keputusan
yang diambil terhadap kesalahan atau prasangka yang harus diperbaiki dengan
mengadakan proses penyuluhan berdasarkan fakta-faktanya.
d. Melakukan
protes terhadap keputusan yang berat sebelah kasus disiplin.
2. Pendekatan
Disiplin Tradisi
Yang dimaksud disiplin tradisi adalah
pendekatan disiplin dengan cara memberikan hukuman. Pendekatan ini berasumsi:
a.
Disiplin dilakukan oleh atasan kepada
bawahan dan tidak pernah ada peninjauan kembali bila telah diputuskan.
b. Disiplin
adalah hukuman untuk pelanggaran dan pelaksanaanya sesuai dengan tingkat
pelanggaran.
c. Penegakan
perbuatan pelanggaran diperlukan hukuman yang lebih keras.
d. Pemberian
hukuman terhadap pegawai yang melanggar kedua kalinya harus diberi hukuman yang
lebih berat.
e.
Pengaruh hukuman untuk memberikan
pelajaran kepada pelanggar maupun kepada pegawai lainnya.
3.
Pendekatan Disiplin Bertujuan
Pendekatan disiplin
bertujuan memiliki asumsi bahwa:
a. Disiplin
kerja harus dapat diterima dan dipahami oleh semua pegawai.
b. Disiplin
bukanlah satu hukuman, tetapi merupakan pembentukan perilaku.
c. Disiplin
ditujukan untuk perubahan perilaku yang lebih baik.
Disiplin pegawai
bertujuan agar pegawai bertanggung jawab terhadap perbuatannya.
No comments:
Post a Comment