Breaking News

Saturday 11 November 2017

Download Full Software IBS SPSS STATISTICS Windows 32 bit

Cara Install :
1. Extrack file rar yang sudah di dowload
2. Jalankan File Setup.exe yang berada didalam folder Setup
3. Secara otomatis, software tersebut akan meminta aktivasi serial.
4. Kemudian Copy Code berikut "VDOV7M8KUEIAWBZIKPP6DUKX4JIO3LWRSJQW4BTDCU5NS28ZLZSSROOZQ8HASZ6VUHRZRZ8I8DGWIFY9WJTIRD5P9Y"
5. Setelah selesai, Copy file "lservrc" yang berada pada folder crack kedalam Folder C:\Program Files\IBM\SPSS\Statistics\23)
6. Restart Komputer Anda
7. Finish.

Tested On Windows 7

 Copy Link dibawah ini di tab anda
http://www.mediafire.com/file/22f6t8gpei2d11m/IBS+SPSS+Statistics+v23+x32bit.rar

Sekian Terima Kasih, Semoga Bermanfaat.
Read more ...

Thursday 20 July 2017

REVIEW PART 2, SOAL UAS MANAGEMEN LOGISTIK (BSI)

REVIEW SOAL UAS MANAGEMEN LOGISTIK (ASM BSI)
PART 2

1. Penganggaran Pusat Biaya yang merupakan pusat penanggung jawaban yang dilakukan oleh perusahaan guna mengendalikan manajemen
yang biasanya diukur dan dinilai dengan:
Jawaban anda:
Uang
2. Manajemen Logistik Terpadu merupakan suatu kegiatan manajemen logistik yang meliputi 2 bidang yang berkaitan, apa sajakah bidang tersebut:
Jawaban anda:
Bidang organisasi Iogistik dan bidang koordinasi Iogistik
3. Efektifitas perusahaan manufaktur diharapkan dapat tercapai oleh Karena terjadinya integrasi perusahaan, berbagai informasi, koordinasi, dan eksekusi secara :
Jawaban anda:
Real-time
4. Ada berapa macam altematif dalam penyimpanan produk, bahan suku cadang Komponen pembantu :
Jawaban anda:
3
5. Hal yang Tidak perlu dipenimbangkan menejemen Logistik untuk mengambil keputusan dalam pemilihan angkutan adalah sebagai berikut
Jawaban anda:
Adanya Biaya Variabel
6. Yang tidak terlibat dalam proses yang terlibat dalam rantai suplai sistem manufaktur berbasis informasi :
Jawaban anda:
Vendor
7. Sistem Penangan material modern dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu:
Jawaban anda:
Sistem Penanganan mekanis dan Sistem penanganan otomatis
8. Adalah suatu usaha untuk memungkinkan spesialisasi ekonomi diantara unit-unit pembuatan dari suatu perusahaan- Adalah pengertian dari:
Jawaban anda:
Spesialisasi tempat
9. Aktivitas yang berhubungan dengan pengadaan sediaan bahan atau komponen yang dipeflukan adalah:
Jawaban anda:
Logistik (logistic)
10. Salah satu tahapan dalam Proses Evolusi Manajemen Logistik adalah dekade Prubahan Politik dan Teknologi adalah :
Jawaban anda:
Aplikasi Pendekatan Sistem
11. Yang bukan Komponen-Komponen dasar system manufactur berbasis informasi adalah
Jawaban anda:
Customer satisfaction
12. Apa yang dimaksud dengan Nampan:
Jawaban anda:
tempat penumpukan barang dan tidak mempunyai kaki yang panjang pada setiap sikunya
13. Pihak yang bertindak sebagai per antara perpindahan kepemilikan barang dari produsen menuju ke konsumen melalui saluran distribusi:
disebut :
Jawaban anda:
Pelaku Logistik (PL)
14. Penambahan lokasi pada sistem Iogistik ini akan mempengaruhi kebutuhan besamya persediaan pengaman- Terutama pada hal sebagai berikut :
Jawaban anda:
Berkurangnya Siklus pelaksanaan, dan Berpengaruh pada rata-rata persediaan
15. Mengatur kontak awal dengan konsumen pada saat pendataan dan penempatan produk sehingga Ketersediaan barang terjamin disebut :
Jawaban anda:
Order Management System
16. Istilah sarana transponasi data dalam Iogistik sering disebut juga :
Jawaban anda:
Messaging Hub
17. Yang memberikan tutupan ruang (spatial closure) dan memungkinkan teljadinya spesialisasi, sehingga akan teljadi penghematan biaya yang lebih besar dalam proses manufaktur dan pemasaran adalah:
Jawaban anda:
Transportasi
18. menyangkut pada kegiatan-kegiatan komunikasi dan perencanaan- Bidang ini meliputi identifikasi kebutuhan pergerakan dan penetapan
rencana untuk memadukan seluruh operasi Iogistik adalah pengertian dari:
Jawaban anda:
Bidang koordinasi Iogistik
19. Adalah bahwa fungsi dari suatu gudang untuk mengisi kembali (replenishment) tentang persediaan untuk toko-toko pengecer dan juga dapat
menghantarkan barang Ke konsumen. Kalimat diatas pengertian dari :
Jawaban anda:
Gudang Posisi-Pasar
20. Perusahaan mempunyai beberapa altematif pilihan dalam menggunakan alat angkut dipabrik dan gudang yang sudah ada. Ada berapa macamkah Alternatif tersebut :
Jawaban anda:

21. Istilah tempat asal pengiriman dalam Iogistik disebut juga dengan istilah
Jawaban anda:
Point of Origin
22. Apa yang dimaksud dengan Pendekatan mekanisme dalam menejemen Logistik:
Jawaban anda:
Penanganan digudang dalam memindahkan barang dengan penuasan dari kemampuan manusia.
23. Selain Kegiatan administrasi secara menyeluruh yang merupakan pemben’an informasi logistik,ada falctor Iain juga yaitu
Jawaban anda:
Faktor Statistik
24. Ada berapa banyak point penting yang masuk dalam maksud dan tujuan Logistik:
Jawaban anda:
5 Point
25. Penanganan material tidak dapat secara tepat dimasukkan dalam skema transportasi dan skema persediaan mengingat semua masalah penanganan material menyangkut seluruh aspek dan’ suatu komponen Iogistik. Penggunaan tenaga untuk penanganan material dalam sistem
Iogistik merupakan
Jawaban anda:
Biaya Teftinggi
26. Konsep pr oduksi modern dewasa ini menganut prinsip :
Jawaban anda:
Orientasi pasar

27. Segala aktivitas uang dilakukan dalam Manajemen Logistik mulai dari perencanaan Iogistik, pengadaan, pencatatan, pendistribusian, pemeliharaan dan penghapusan Iogistik maupun dalam penggunaan Iogistik harus senantiasa diorientasikan untuk mendukung pencapaian
tujuan organisasi disebut azas :
Jawaban anda:
Azas Efektivitas
28. Sistem yang terintegrasi antara manusia dan mesin yang mampu memberikan informasi sedemikian rupa untuk menunjang jalannya operasi, jalannya manajemen dan fungsi pengambilan keputusan di dalam sebuah organisasi disebut:
Jawaban anda:
Sistem Informasi Manajemen
29. Dalam melaksanakan kegiatan Iogistik kita tidak bisa meninggalkan tugas adsministrasi yang biasa disebut sebagai :
Jawaban anda:
Karya Administrasi
30. Dalam setiap kegiatan pengelolaan lO-giStiK harus selalu mempematikan dan menerapkan pertimbangan seminimum mungkin biaya yang
dikeluarkan, baik berkaitan dengan finansia, material, waktu, tenaga, maupun pikiran dikenal dengan azas :
Jawaban anda:

Azas Eflsiens
NOTE : JAWABAN YANG DI BLOK MERAH SALAH, TERKADANG DISALAHKAN!!!! 😢😢😢 
Read more ...

Wednesday 19 July 2017

Review Soal UAS Managemen Logistik ASM BSI 2017

REVIEW SOAL UAS MANAGEMEN LOGISTIK (ASM BSI)
SEMESTER 4 (2017)
1. Perusahaan manufaktur berbasis informasi akan memusatkan perhatiannya pada jaringan :
Jawaban anda:
Rantai Suplai
2. Berikut yang termasuk pelaku jasa keuangan adalah:
Jawaban anda:
Bank, Asuransi, LKBB
3. Lima cara utama kegiatan transponasi dilakukan dalam Iogistik Dibawah ini yang tidak termasuk kegiatanm transportasi dalam Iogistik adalah:
Jawaban anda:
Jalan saluran Wifi
4. Salah satu Proses Evolusi Manajemen Logistik adalah dekade konseptualisasi yang bukan bagian dari dekade ini adalah :
Jawaban anda:
Deregulasi Transportasi
5. Dalam setiap Kegiatan pengelolaan Iogistik harus selalu memperhatikan dan menerapkan pertimbangan seminimum mungkin biaya yang dikeluarkan, baik berkaitan dengan finansia, material, waktu, tenaga, maupun pikiran dikenal dengan azas :
Jawaban anda:
Azas Efisiensi
6. Segala aktivitas uang dilakukan dalam Manajemen Logistik mulai dari perencanaan Iogistik, pengadaan, pencatatan, pendistribusian, pemeliharaan dan penghapusan Iogistik maupun dalam penggunaan Iogistik harus senantiasa diorientasikan untuk mendukung pencapaian tujuan organisasi disebut azas :
Jawaban anda:
Azas Efektivitas
7. Aktivitas yang berhubungan dengan pengadaan sediaan bahan atau komponen yang dipenukan adalan:
Jawaban anda:
Logistik (logistic)


8. Mengatur kontak awal dengan konsumen pada saat pendataan dan penempatan produk sehingga ketersediaan barang terjamin disebut :
Jawaban anda:
Order Management System
9. Selain Kegiatan administrasi secara menyeluruh yang merupakan pemberian informasi Iogistik,ada faktor Iain juga yaitu :
Jawaban anda:
Faktor Statistik
10. Adalah bahwa fungsi dari suatu gudang untuk mengisi kembali (replenishment) tentang persediaan untuk toko-toko pengecer dan juga dapat menghantarkan barang ke konsumen. Kalimat diatas pengertian dari :
Jawaban anda:
Gudang Posisi-Pasar
11. Adalah Terjadinya penahanan beberapa jenis produk digudang. Produk ini ditahan untuk jangka waktu tertentu sehingga harus dipenimbangkan penentuan jumlah persediaan adalah pengertian dari :
Jawaban anda:
Pemeraman
12. Departement pabrikasi dipandang berhasil jika mereka berhasil pada :
Jawaban anda:
Membangun hubungan kemitraan dengan pemasok
13. Manajemen Logistik Terpadu merupakan suatu kegiatan manajemen logistik yang meliputi 2 bidang yang berkaitan, apa sajakah bidang tersebut:
Jawaban anda:
Bidang organisasi Iogistik dan bidang koordinasi Iogistik
14. Lapor an tertulis mengenai fakta-fakta atau kejadian-kejadian untuk disimpan. Merupakan pengertiian dari:
Jawaban anda:
Catatan Kantor
15. Penanganan material tidak dapat secara tepat dimasukkan dalam skema transportasi dan skema persediaan mengingat semua masalah penanganan material menyangkut seluruh aspek dan suatu komponen Iogistik. Penggunaan tenaga untuk penanganan material dalam system Iogistik merupakan :
Jawaban anda:
Biaya Tertinggi
16. Tujuan penting dari manajemen rantai pasokan ialah :
Jawaban anda:
Melakukan koordinasi yang baik
17. Dilihat dari sudut pandang Pengendalian Pembiayaan dapat dibagi menjadi 2 macam Yaitu:
Jawaban anda:
Biaya teknis dan Biaya Kebijakan
18. Di bawah ini adalah maksud dan tujuan Logistik, kecuali:
Jawaban anda:
Mampu menyediakan Logistik sesuai keinginan
19. Penganggaran Pusat Biaya yang merupakan pusat penanggung jawaban yang dilakukan oleh perusahaan guna mengendalikan manajemen yang biasanya diukur dan dinilai dengan:
Jawaban anda:
Uang
20. Dalam melaksanakan Kegiatan Iogistik kita tidak bisa meninggalkan tugas adsministrasi yang biasa disebut sebagai :
Jawaban anda:
Karya Administrasi
21. Yang tidak terlibat dalam proses yang terlibat dalam rantai suplai sistem manufaktur berbasis informasi...
Jawaban anda:
Vendor
22. Ada berapa macamkah Kegiatan penanganan gudang yang harus dilaksanakan oleh manajemen logistik, yaitu:
Jawaban anda:
4

23. Ekstemal, adalah bagian-bagian di Iuar perusahaan yang turut mempengaruhi dalam pengambilan keputusan, meliputi haI-hal di bawah ini
kecuali:
Jawaban anda:
Kebutuhan konsumen
24. Faktor kompetitif dan strategis yang dapat memberikan manfaat untuk penerapan sistem manajemen rantai pasokan dengan baik adalah :
Jawaban anda:
Keunggulan kompetitif
25. ILS adalah disiplin yang digunakan oleh tentara/militer untuk memastikan sistem pendukung yang kuat dengan Iayanan perbekalan, adapun kependekan dari ILS adalah :
Jawaban anda:
Integrated Logistics Support
26. Unsur persediaan dan Iokasi persediaan sangat berkenaan dengan apa:
Jawaban anda:
pencapaian tutupan waktu (temporal closure) disemua sistem Iogistik
27. Salah satu tahapan dalam Proses Evolusi Manajemen Logistik adalah dekade Prubahan Politik dan Teknologi adalah :
Jawaban anda:
Deregulasi Transportasi
28. Yang memberikan tutupan ruang (spatial closure) dan memungkinkan terjadinya spesialisasi, sehingga akan terjadi penghematan biaya yang Iebih besar dalam proses manufaktur dan pemasaran adalah:
Jawaban anda:
Transportasi
29. Saluran Pipa Alat transportasi ini digunakan biasanya untuk mengangkut minyak bumi, Kebaikan alat transportasi ini biaya tetapnya paling tinggi akan tetapi biaya variabelnya rendah. Apa Alasan biaya tetap tinggi :
Jawaban anda:
harus mengadakan pipa dan pembebasan Iahan untuk pipa jalan
30. Enterprise adalah bagian dari sistem manajemen berbasis informasi meliputi :
Jawaban anda:

Knowledge Managerial, lnternal Communication, Project Management
NOTE : (JAWABAN YANG DI BLOK MERAH, SALAH!!!, BISA JUGA DISALAHIN) 😂😂😂😂😂😂
Read more ...

Monday 17 July 2017

PERENCANAAN KAPASITAS

Perencanaan Kapasitas

Ketika perusahaan BATA membangun pabrik untuk memproduksi sepatu, para manajernya mempunyai gagasan tentang jumlah sepatu yang akan diproduksi. Ketika perusahaan ASTRA membangun pabrik perakitan mobil, para manajernya mempunyai  perkiraan tertentu mengenai jumlah mobil yang akan diproduksi. Fasilitas-fasilitas ini semuanya dibangun dengan suatu ukuran atau mempunyai kapasitas tertentu. Kegiatan penentuan dan pembaharuan kebutuhan-kebutuhan kapasitas ini disebut perencanaan kapasitas.

Konsep Kapasitas

Kapasitas suatu fasilitas adalah konsep yang mendua. Tidak seperti kapasitas satu botol bir yang berisi satu liter bir dan tidak lebih dalam keadaan apapun juga. Kapasitas adala suatu tingkat keluaran, suatu kuantitas keluaran dalam periode tertentu, dan merupakan kuantitas keluaran tertinggi yang mungkin selama periode waktu itu. Suatu kapasitas organisasi merupakan konsep dinamik yang dapat diubah dan dikelola. Untuk berbagai keperluan, kapasitas dapat disesuaikan dengan tingkat penjualan yang sedang berfluktuasi yang dicerminkan dalma skedul produksi induk (master production schedul).
            Hubungan antara kapasitas dan skedul-skedul induk adalah sangat penting. Karena skedul produksi mencerminkan apa yang akan diproduksi organisasi (tidak perlu apa yang akan dijual), kemampuan untuk memenuhi rencana ini tergantung pada kapasitas yang tersedia sekarang atau dalam jangka pendek di waktu mendatang, atau tergantung pada kemampuannya untuk memperluas kapasitas ini dalam jangka waktu lebih panjang. Dalam makalah ini akan kita bahas lebih terperinci, skedul produksi yang realistik menjadi kunci kerberhasilan operasi organisasi yang mengakibatkan seluru jenis sumber daya terikat untuk memuaskan kebutuhan kuantitasnya dan komitmen hari pengiriman. Dalam konteks ini, kapasitas juga berarti jumlah masukan sumber daya – sumber daya yang tersedia relatif untuk kebutuhan keluaran pada waktu tertentu. Karena pentingnya hubungan tersebut, dalam makalah ini akan dikombinasikan pembahasan perencanaan kapasitas dan scheduling produksi.
Unit Keluaran
            Salah satu masalah sehubungan dengan konsep kapasitas adalah unit (satuan keluaran). Pabrik ban mobil menghasilkan berbagai macam ban dan ukuran, sehingga bila kapasitas perusahaan dinyatakan dalam jumlah ban adalah mendua dan tidak jelas. Atau dengan kata lain, unit-unit produksi adalah tidak homogin. Atas dasar hal ini, perusahaan penting mempertimbangkan konsep ca,puran produk (product mix) ketika menyusun rencana untuk masa medatang, yaitu dengan merinci kapasitas masing-masing jenis dan ukuran produk secara individual.
Waktu
            Waktu menimbulkan masalah lain dalam konsep kapasitas. Seorang manajer yang membicarakan tentang kapasitas akan membicarakan kuantitas keluaran dalam periode waktu tertentu. Setiap perusahaan berbeda-beda dalam meenentukan berapa lama tingkat keluaran yang harus dicapai. Sebagai contoh, bila kita mengatakan bahwa suatu pabrik mempunyai kapasitas X unit, kita tidak mengetahui apakah dicapai dalam satu hari atau enam bulan. Untuk menghindari masalah ini, konsep “tingkat pengoperasian terbaik” (best operation level) perlu digunakan. Ini merupakan tingkat kapasitas untuk proses dirancang dan merupakan volume keluaran  dimana biaay rata-rata per unit adalah minimum, seperti ditunjukkan dalam gambar.



 Berbagai Definisi Kapasitas           
Kapasitas adalah suatu ukuran kemampuan produkstif suatu fasilitas per unit waktu. Beberapa definisi kapasitas yang secara umum diterima, dapat diperinci sebagai berikut:
1.      Design capacity, yaitu tingkat keluran per satuan watu untuk mana pabrik dirancang.
2.      Rated capacity, yaitu tingkat keluaran per satuan waktu yang menunjukkan bahwa fasilitas secara teoritik mmepunyai kemampuan memproduksinya. (Biasanya lenih besar daripada design capacity karena perbaikan-perbaikan periodik dilakukan terhadap mesin-mesin atau proses-proses).
3.      Standart capacity, yaitu tingkat keluaran per satuan  waktu yang ditetapkan sebagai “sasaran” pengoperasian bagai manajemen, supervisi, dan para operator mesin; dapat digunakan sebagai dasar bagi penyusunan anggaran. Kapasitas standar adalah sama dengan rated capcity dikurangi cadangan keperluan pribadi standar, tingkat sisa (sccarp) standar, berhenti untuk pemeliharaan standar, cadangan untuk pengawasan kualitas standar, dan sebagainya.
4.      Actual dan/atau operating capacity, yaitu tingkat keluaran rata-rat per satuan waktu selama periode-periode waktu yang telah lewat. Ini adalah kapasitas standar ± cadangan-cadangan, penundaan, tingkat sisa nyata dan sebagainya.
5.      Peak capacity, yaitu jumlah keluaran per satuan waktu (mungkin lebih rendah daripada rated, tetapi lebih besar daripada standar) yang dapat dicapai melalui maksimalisasi keluaran, dan akan mungkin dilakukan dengan kerja lembur, menambha tenaga kerja, menghapuskan penundaaan-penundaan, mengurangi jam istirahat, dan sebagainya. (Hani Handoko,

Kapasitas atau tingkat keluaran ini pada umumnya dinyatakan dalam satuan-satuan sebutan persamaan, seperti batang, ton, kilogram, meter, atau jam kerja yang tersedia. Sedangkan satuan-satuan waktu yang sangat penting bagi perencanaan kapsitas, dapat dinyatakan dalam satuan seperti jam, hari, minggu, atau bulan. Dalam praktek, diantara pengertian-pengertian kapasitas di atas, perusahaan biasanya menggunakan tingkat kaasitas nyata atau kapasitas pengoperasian yang ditentukan dari laporan-laporan atau catatan-catatan kerja. Bila informasi ini tidak tersedia, “rated capacity” digunakan dan dapat diperkirakan dengan rumusan:


Sebagai contoh, suatu pusat kerja berperasi 6 hari per minggu dengan basis dua “shift” (8 jam per shift) dan mempunyai empat mesin dengan kemampuan sama. Bila mesin-mesin digunakan 75% dari waktu pada tingkat efisiensi sistem sebesar 90%, tingkat keluaran dalam jam kerja standar per minggu dapat dihitung sebagai berikut:

Rated Capacity = (4) (8 x 6 x 2) (0,75) (0,90)
                                           = 259 jam kerja standar/minggu.
            Kapasitas yang dinyatakan sebagai suatu “rate” tersebut (misal, jam standar per minggu) dipengaruhi oleh berbagai faktor; baik faktor-faktor yang dapat dikendalikan (controllable) seperti tanah, tenaga kerja., fasilitas, alternatif urutan pengerjaan, pemeliharaan preventif, dan sebagainya, maoun faktor-faktor yang tidak dapat dikendalikan (uncontrollable) seperti kerusakan mesin, tingkat absensi, kekurangan bahan, pengerjaan kembali dan sisa produksi, prestasi tenaga kerja, dan masalah-masalah peralatan yang tidak biasa.
            Manajemen operasi juga menekankan pentingnya dimensi waktu kapasitas. Dari sudut pandang ini, kapasitas umunya dibedakan antara perencanaan kapasitas jangka panjang, jangka menengah, dan jangka pendek. Secara lebih terperinci, pembedaaan perencanaan kapasitas atas dasar lama waktu dapat diuraikan sebagai berikut:
1.      Perencanaan kapasitas jangka panjang (long range) – lebih dari satu tahun. Di mana sumber daya –sumber daya produktif memakan waktu lama untuk memperoleh atau meneyelesaikannya, seperti bangunan, peralatan atau fasilitas. Perencanaan kapasitas jangka panjang memerlukan pastisipasi dan persetujuan manajemen puncak.
2.      Perencanaan kapasitas jangka menengah (intermediate range) – rencana-rencana bulanan atau kuartalan untuk 6 sampai 18 bulan yang akan datang. Dalam hal ini, kapasitas dapat bervaiasi karena alternatif-alternatif seperti penarikan tenaga kerja, pemutusan kerja, peralatan-peralatan baru, sub contracting dan pembelian peralatan-peralatan bukan utama.
3.      Perencanaan kapasitas jangka pendek – kurang dari satu bulan. Ini dikaitkan pada proses penjadwalan harian atau mingguan dan menyangkut pembuatan penyesuaian-penyesuaian untuk menghapuskan “variance” antara keluaran yang direncanakan dan keluaran nyata. Keputusan perencanaan mencakup alternatif-alternatif seperti kerja lembur, pemindahan personalia, penggantian routing produksi.


Perencanaan Kebutuhan Kapasitas
Bagi perusahaan biasanya adalah tidak ekonomik untuk menambah dan mengurangi tenaga kerja dengan naik turunnya penjualan. Ini bukan berarti bahwa jumlah karyawan adalah sumber daya kapasitas yang tetap, tetapi penyesuaian-penyesuaian besar (substansial) dapat dibuat tanpa harus menarik lebih banyak orang dan kemudian memutuskan hubungan kerja denga mereka. Sebagai contoh, anggap bahwa suatu perusahaan untuk membuat produknya memerlukan karyawan yang bekerja normal 5 hari selam 40 jam dengan jumlah sebagai berikut:

Juni .....................................      300
Juli  .....................................      400
Agustus...............................       600
September...........................       450
Oktober ..............................       400
            Beban tenaga kerja dalam bulan Agustus adalah dua kali lipat bulan Juni. Bagaimana juga, jumlah orang yang dibutuhkan adalah dalam artian “karyawan ekuivalen” yang bekerja 40 jam satu minggu. Tetapi jumlah jam per minggunya dapat diubah, dan kelebihan jumlah tenaga kerja dapat kita sub kontrakkan atau dengan penimbunan persediaan.
Penentuan Kebutuhan Kapasitas : Sebuah Contoh Perhitungan
            Pada dasarnya, penentuan jumlah unit kapasitas (misal, jam kerja karyawan atau mesin) yang diperlukan selama periode waktu tertentu dibuat melalui perhitungan rasio permintaan terhadap kapasitas satu unit sumber daya. Jadi apabila 500 jam kerja karyawan yang dibutuhkan untuk memenuhi permintaan tersebut adalah selama satu bulan dan setiap karyawan bekerja selama 160 jam per bulan. faktor-faktor tambahan harus dipertimbangkan dalam penentuan kebutuhan kapasitas ini. Tercakup dalam persamaan-persamaan adalah faktor-faktor seperti produktivitas dan tentunya juga efisiensi. Persamaan yang pertama menghitung jam sumber daya standar . persamaan yang kedua yaitu menhitung sumber daya nyata , dan persamaan yang ketiga adalah jumlah unit sumber daya. Jumlah total jam sumber daya standar yang dibutuhkan yaitu untuk memenuhi suatu kebutuhan permintaan akan X produk-produk yang berbeda dengan Nisetiap jenis produk adalah sama dengan waktu yang dibutuhkan untuk mempersiapkan dan memproduksi setiap unit.
Hstd =   Σ X     [Oi ( Ti + Si ) + Bi Ni ]
        i=1
dimana,
Hstd      =    jumlah total jam sumber daya yang dibutuhkan untuk memenuhi permintaan.
Oi        =    jumlah unit keluaran X yang diperlukan.
Ti         =    waktu pengoperasian standar per unit X.
Si         =    waktu persiapan standar per unit keluaran X
Bi         =    waktu standar untuk mempersiapkan sekumpul­an X
Ni        =    jumlah kumpulan X yang diperlukan.
X         =    jumlah jenis produk, sebagai contoh, produk 1, produk 2.
Jumlah sumber daya nyata yang dibutuhkan adalah jam sum­ber daya standar dibagi efisiensi dan produktivitas atau
Hstd
Hact =
Eo Pw Em
dimana,
Hact          =   jam sumber daya nyata yang dibutuhkan
Eo          =   efisiensi organisasional.
Pw         =   produktivitas operator
Em            =   efisiensi mesin, faktor pemeliharaan, atau faktor mesin berhenti (rusak).
Jumlah unit sumber, daya yang dibutuhkan (peralatan, mesin atau karyawan) adalah sama dengan jam sumber daya nyata yang dibutuhkan dibagi jumlah jam yang tersedia per unit sumber daya.
Hact
                Nr =
Havl
dimana,
Nr       =     jumlah unit sumber daya yang dibutuhkan (per­alatan, mesin, atau karyawan).
Havl     =     jumlah jam yang tersedia per unit sumber daya selama periode waktu tertentu.

Economies of scale
Economies berarti penghematan biaya-biaya produksi atau kenaikan produktivitas. Dalam perencanaa kapasitas kita perlu mempertimbangkan faktor-faktor yang digolongkan economies of scale.faktor-faktor ini memnungkinkan operasi-operasi perusahaan untuk memproduksi suatu produk atau jasa. Dalam economies of scale, pengurangan biaya rata rata produksi digunakan untuk menambah total produksi dalam jenis barang yang sama, sedangkan untuk economies of scope, penurunan biaya rata rata produksi akan digunakan untuk memproduksi 2 jenis barang atau lebih. Maka dalam perusahaan akan ada keragaman hasil produksi. Dimana dalam analisis inilah kemudian diketahui atau ditemukan suatu istilah yang dinamakan economies of scale, yaitu situasi dimana output yang dihasilkan atau didapatkan oleh perusahaan bisa 2 kali lebih banyak dari sebelumnya, tanpa membutuhkan biaya sebesar 2 kali lipatnya. Bila perusahaan memeperbesar skala pabrik dengan menaikkan volume produksi melalui penambahan kapasitas pabrik, maka dapat kita bayangkan adanya kemungkinan peningkatan produktivitas.

Diseconomies of scale
Mencakup faktor-faktor yang bekerja sebaliknya, yaitu bila skala perusahaan terus semakin besar maka mulai pada suatu tingkat produksi tertentu ada kemungkinan timbul penurunan produktivitas atau kenaikan biaya-biaya produksi per unit. Sebagai conoh karena perusahaan terlalu besar , pengawasan yang dilakukan akan menjadi lengah dalam memberikan tanggapan terhadap perubhana-perubahan proses dan permintaan. Salah satu pekerjaan penting para manajer produksi adalah menemukan suau keseimbangan antara economies of scale dan diseconomis of scale melalui perancangan dan pengoprasian sisem-sistem produksi yang berskala tepat.


Analisis Break- Even dan Kapasitas
Analisis break –even biasanya digunakan untuk menentukan berapa jumlah produk yang harus dihasilkan supaya perusahaan tidak mengalami kerugian atau break –even. Analisis ini merupakan peralatan yang berguna untuk dapat menjelaskan hubungan antara biaya, penghasilan dan volume penjualan atau produksi, sehingga banyak digunakan dalam penganalisaan masalah-masalah ekonomi manajerial. Analisis break –even menunjukkan berapa besar laba perusahaanyang akan diperoleh atau kerugian yang akan dialami pada berbagai tingkat volume yang berbeda di bawah atau juga diatas titik break –even.
Banyak perusahaan yang harus beroperasi diatas 60% dari kapasitasnya untuk mencapai break –even. Secara normal, beberapa diantaranya perusahaan beroperasi pada kapasitas sekitar 85%. Meski banyak yang ingin beroperasi pada kapasitas 92-93%. Tingkat kapasitas ini dapat dipengaruhi oleh situasi economies of scale atau jugadiseconomies of scale. Penghitungan titik break even dapat dilakukan dengan menentukan terlebih dahulu biaya tetap dan variable untuk berbagai volume penjualan.
Titik break even merupakan titik dimana penghasilan total sama dengan biaya total. Secara rumus dapat ditulis sebagai berikut:

P x Q = F + ( V x Q )
dengan keterangan:
P = harga per unit
Q = kuantitas yang dihasilkan
F =  biaya tetap total
V = biaya variabel per unit

Kontribusi Laba
Istilah (P-V)disebut sebagai kontribusi yaitu jumlah kelebihan atau selisih antara harga jual per unit diatas biaya variabel per unit. Agar lebih realistik, manajer perusahaan perlu memasukkan pajak pendapatan karena semua laba yang dihasilkan penjualan diatas titik break even adalah laba kena pajak.
Rasio Kontribusi
Rasio kontribusi sangat penting dalam perencanaan kapasitas, rasio kontribusi juga biasa disebut dengan variasi laba untuk produk-produk individual. Rasio ini mengukur kontribusi relatif produk sebagai presentase harga per unit. Rumus hitungnya adalah sebagai berikut:
Rasio-rasio kontribusi yang rendah sering diakibatkan tingginya biaya-biaya bahan mentah dan tenaga kerja relative disbanding harga yang ditetapkan. Perubahan-perubahan yang terjadi dalam volume total tidak akan berpengaruh banyak pada laba atau rugi bila biaya-biaya variabel relative tinggi dari dibanding harga jual. Hubungan-hubungan ini penting karena setelah manajer mengetahui besarnya rasio kontribusi  maka dia dapat mempromosikan penjualan produk yang mempunyai kontribusi paling besar dan mungkin menghentikan produk yang berkontribusi rendah sehingga dapat mengambil kesempatan peluang.
Bagan-Bagan Break Even dan Penentuan Kapasitas
Jika suatu pabrik beroperasi pada atau dibawah kapasitas , hubungan antara biaya, penghasilan, dan laba, tetapi sering juga terjadi permintaan melebihi kapasitas. Kelebihan kapasitas ini jika sementara mungkin kapasitas perlu ditambah atau diperluas melalui kerja lembur dengan biaya-biaya ekstra. Selama laba baru lebih besar daripada laba lama maka kegiatan penambahan kapasitas dengan kerja lembur ini merupakan kegiatan yang menguntungkan.
Jika volume penjualan lebih besar daripada kapasitas bersifat permanen mungkin kapasitas harus diperluas melalui penambahan lebih banyak mesin dan tidak hanya menggunakan tenaga kerja lembur. Adanya perubahan ini maka  akan menghasilkan kurva break even baru seperti gambar dibawah ini. Bahkan bila permintaan diatas kapasitas normal hanya bersifat musiman, mungkin masih menguntungkan untuk melakukan penambahan kapasitas permanen seperti gambar 2.2 berikut ini.


Hambatan-Hambatan dalam Penggunaan Analisis Break Even
Analisis break even harus digunakan secara hati-hati karena banyaknya asumsi yang dibuat. Pertama, sulit untuk memisahkan biaya-biaya tetap dari biaya-biaya variabel dalam banyak operasi, sering dianggap sebagai estimasi kasar. Kedua, biaya-biaya variabel tidak selalu konstan terkadang economies of scale mengakibatkan biaya variabel per unit turun dengan naiknya volume yang dihasilkan. Pada saat yang lain, diseconomies of scale menyebabkan biaya variabel per unit naik dengan naiknya volume. Sehingga dikarenakan economies of scale biaya variabel total mungkin naik lebih lambat daripada naiknya volume sampai kapasitas tertentu. Lalu, biaya-biaya variabel total cenderung meningkat lebih cepat daripada naiknya volume karena ketidak efisienan ataudiseconomies of scale lainnya.
Learning Curves Dan Kapasitas
Kapasitas pelaksanaan pekerjaan suatu organisasi biasanya mempunyai karakteristik yang selalu berubah. Perubahan kapasitas ini mungkin akibat penambajan atau pengurangan peralatan, sehingga menciptakan tingkat-tingkat kapasitas baru atau akibat perubahan kapasitas manusianya. Kapasitas manusia berubah-ubah tidak hanya karena penambahan atau pengurangan jumlah tenaga kerja, tetapi juga karena tenaga kerja “belajar” dan meningkatkan kecakapannya melalui pengerjaan kegiatan-kegiatan yang berulang-ulang. Adalah mungkin, bila operasi-operasi baru, untuk mengantisipasi derajat perbaikan yang akan dihasilkan pengaruh “belajar”, sehingga dapat digunakan untuk menghitung jumlah tenaga kerja dengan berbagai tingkat ketepatan dan biaya pelaksanaan kegiatan baik pada permulaan maupun setelah pengaruh “belajar” terjadi.
Uraian di atas adalah esensi konsep “learning curve”. Konsep ini menganggap bahwa praktek pengerjaan suatu barang mengarahkan keperbaikan. Bila seorang karyawan diminta untuk mengerjakan sesuatu yang dia belum pernah mengerjakan sebelum itu, ada kemungkinan bahwa keluaran kedua akan memerlukan waktu lebih sedikit dibanding keluaran pertama, waktu yang diperlukan untuk keluaran ketiga lebih sedikit daripada keluaran kedua, dan begitu seterusnya. Proses pengurangan jam kerja karyawan dan implikasinya selalu terjadi dalam berbagai organisasi.


Learning Curve dalam Pembuatan Keputusan
Sebuah contoh berikut ini akan menggambarkan bagaimana learning curve dapat membantu dalam pembuatan keputusan manajerial. Perusahaan VAJ mempunyai tawaran kontrak untuk 100 unit produk A. Produk A merupakan jenis produk baru bagi perusahaan, dan dalam percobaan pembuatannya, unit produk pertama ternyata memerlukan 75 jam tenaga kerja langsunh. Biaya tenaga kerja langsung sebesar Rp. 5000,- setiap jam. Manager produksi perusahaan memperkirakan bahwa akan berlaku learning curve 80%. Biaya-biaya langsung lainnya Rp. 50.000,- per unit. Langganan menghendaki harga per unit sebesar Rp. 200.000,-. Manager perusahaan harus membuat keputusan apakah kontrak diterima atau tidak.
Pertama, perlu dihitung jam tenaga kerja langsung rata-rata per produk:
Log Y  = -0,322 log75 + log100
            = -0,322 (1,87506) + 2
            = 1,39623
Y         = 24,9017 jam tenaga kerja langsung.


Setelah itu, dapat dilakukan perhitungan biaya langsung per produk sebagai berikut:
Biaya tenaga kerja langsung   = 24, 9017 x Rp. 5000                        = Rp. 124.508,50
Biaya-biaya langsung lainnya                                                             = Rp. 50.000
Biaya langsung total per produk                                                         = Rp. 174.508,50
Jadi perusahaan akan memperolah kontribusi laba sebesar: (Rp. 200.000 – Rp. 174.508,50) = Rp. 25.491,50 atau, kontribusi laba total sebesar (100 x Rp. 25.491,50) = Rp. 2.549.150. Atas dasar data ini manager sendiri yang dapat membuat keputusan, dengan memperhatikan factor-faktor lainnya yang relevan.

         
Berbagai Keterbatasan Penggunaan Learning Curve
            Di luar industri-industri pesawat terbang dan elektronik, learning curve jarang digunakan karena berbagai keterbatasan. Keterbatasan pertama adalah bahwa produk-produk biasanya tidak seluruhnya baru. Bahkan pesawat terbang baru tidak sepenuhnya berbeda dengan model-model sebelumnya. Begitu juga untuk industry baru, seperti televisi pada tahun 1950an, yang tergantung pada tabung-tabung dan sirkuit elektronik telah sangat dikenal oleh para pembuat radio. Hal ini menyulitkan kita untuk menetapkan titik awal bagi perhitungan learning curve.
            Keterbatasan lain adalah bahwa kurva-kurva hanya bersangkutan dengan tenaga kerja langsung. Dalam hal mesin-mesin sangat berpengaruh, suatu kurva 80% mungkin terlalu rendah, dan manajemen perlu menggunakan kurva 85 atau 90%. Masalahnya adalah pembuatan keputusan mana kurva yang digunakan, 80, 85, 90 atau lainnya?
            Masalah ketiga adalah bahwa learning curve mungkin membesar-besarkan penghematan tenaga kerja. Untuk mencapai pengurangan-pengurangan biaya tenaga kerja langsung, diperlukan teknisi industrial, para penyelia, dan lain-lain yang membuat perbaikan-perbaikan. Tetapi para spesialis ini adalah tenaga kerja tidak langsung, dan biaya-biaya mereka biasanya ditambahkan ke biaya overhead, tidak biaya langsung. Oleh karena itu, banyak perusahaan kemudian mencoba untuk memperhitungkan hal ini dengan pembebanan waktu para spesialis pada pekerjaan-pekerjaan tertentu. Cara ini tidak hanya merupakan prosedur akuntansi biaya yang baik, tetapi kontrak-kontrak pemerintah sering mensyaratkannya untuk dilakukan.
            Satu lagi masalah dalam penggunaan learning curve adalah bahwa ada kecenderungan salah interpretasi terhadap penghematan-penghematan yang diperkirakan kecuali perusahaan merubah caranya dalam menyusun laporan-laporan akuntansi biaya. Untuk menggunakan kurva secara benar, biaya-biaya persiapan yang terjadi sebelum kontrak dimulai harus dipisahkan dan dikeluarkan dari perhitungan. Bila hal ini dibebankan pada kontrak dan kemudian dimasukkan dalam perhitungan biaya untuk unit pertama yang diproduksi, unit-unti pertama akan mempunyai biaya besar. Begitu juga, semua jam kerja harus dibebankan pada produk-produk yang menerima benefit dari kerja tersebut. Bila sebagian jam kerja dalam bulan Maret digunakan untuk produk-produk yang akan dilaksanakan dalam bulan April atau Mei, jam-jam kerja ini harus dibebankan pada produk-prodk bulan April atau Mei dan bukan pada produk-produk bulan Maret

KAPASITAS DAN SKEDUL PRODUKSI INDUK
Produksi Untuk Pesanan
Skedul induk adalah rencana tertulis yang menunjukan berapa banyak setiap barang akan dibuat dalam setiap periode waktu di waktu yang akan datang. Dalam kenyataannya, bagaimanapun juga, skedul-skedul induk biasanya diubah setiap waktu untuk menyesuaikan dengan perubahan kondisi.
          Bila produk-produk dibuat atas dasar pesanan-pesanan langganan, pekerjaan penyusutan skedul induk sebagian besar merupakan peninjauan kembali beban kerja pesanan-pesanan yang telah diterima,pembuatan prioritas pesanan dengan melihat kapan para langganan menginginkan pesanan-pesanan tersebut dan kapan pesanan-pesanan baru yang diterima dapat dijanjikan.


Read more ...
Designed By Restu Ilahi